Mulai dari check in counter, GARUDA INDONESIA telah menerapkan CHSE ( Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan), kita lebih mengenalnya dengan sebutan 3 M (memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan dengan sabun, dan menjaga jarak ) ini terlihat dengan adanya sabun antiseptic di depan counter, termasuk pegawai yang melayani penumpang juga mengenakan masker dan sarung tangan. Selain itu antrian pun diatur dimana ada petugas yang mengatur jarak berdiri antar penumpang agar tidak berdekatan
TERBANG AMAN BERSAMA GARUDA INDONESIA DI MASA PANDEMI COVID 19




Pandemi
COVID 19 yang sudah hampir 1 tahun melanda dunia, telah membawa banyak
perubahan dalam kehidupan manusia termasuk dunia penerbangan, bila dahulu saat
ingin memasuki pesawat kita cukup menunjukkan Identitas diri (KTP/SIM,
passport, Visa) dan tiket pesawat, kini ada prosedur tambahan yang kita lalui,
seperti keharusan memiliki surat yang menyatakan kita bebas dari COVID 19
(rapid test. Swab test) yang dikeluarkan dari RS maupun lab klinik terpercaya
yang akan diperiksa petugas berwenang di bandara sebelum berangkat, pengecekan
suhu tubuh, wajib mengisi form di aplikasi e-Hac yang akan mencatat data diri
seperti nama, usia, tempat tinggal, tujuan, tempat tinggal di deaerah tujuan,
tanggal dan waktu keberangkatan, maskapai yang digunakan, no penerbangan, waktu
dan tanggal sampai di tempat tujuan. Baik surat rapid test dan aplikasi e-Hac
ini tidak boleh hilang ataupun terhapus.
Tanggal
10 Desember 2020, lalu kami terbang dengan pesawat GA 270 menuju kota Banyuwangi, kota yang berada di ujung paling
timur pulau Jawa. Banyuwangi terkenal dengan obyek wisata alam seperti pantai
boom, pulau merah, taman nasional baluran, untuk wisata budaya kita mengenal
masyarakat Osing yang tetap mempertahankan keunikan budayanya, dan tari
gandrung sewu yang menjadi ikon banyuwangi, ini semua bisa di lihat di www.indonesia.travel.
Seperti
biasa kami check in di counter garuda Indonesia dan menerima boarding pass berisi
no penerbangan, kursi dan waktu kedatangan. Mulai dari check in counter, GARUDA INDONESIA telah menerapkan CHSE (
Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan
Environment (Ramah lingkungan), kita lebih mengenalnya dengan sebutan 3 M (memakai
masker dengan benar, mencuci tangan dengan dengan sabun, dan menjaga jarak )
ini terlihat dengan adanya sabun antiseptic di depan counter, termasuk pegawai yang
melayani penumpang juga mengenakan masker dan sarung tangan. Selain itu antrian
pun diatur dimana ada petugas yang mengatur jarak berdiri antar penumpang agar
tidak berdekatan.
Dari
check in counter kami menuju boarding room untuk menunggu keberangkatan.
Setelah menunggu 1 jam akhirnya ada panggilan kepada para penumpang GA 270 untuk memasuki pesawat, dan kami
pun mengantri kembali tentunya sesuai dengan protokol kesehatan yaitu menjaga
jarak antar penumupang, di depan kami kru dengan mengenakan masker dan sarung tangan
memeriksa boarding pass, kartu rapid test dan KTP kami kembali sebagai
pengecekan terakhir sebelum terbang. Kami lalu berjalan di garbarta menaiki
pesawat boeing tipe 737-800 milik garuda Indonesia.
Sebelum
menuju kursi yang tertera di boarding pass, dua orang pramugari GARUDA INDONESIA dengan masker dan
sarung tangan menyambut kedatangan penumpang,
di dalam badan pesawat kru lainnya dengan masker dan sarung tangan
menunjukkan kursi kepada penumpang dan membantu mengatur bawaan para penumpang
untuk di letakkan di dalam kabin pesawat, pesawat boing 737-800 konfigurasi
kursinya adalah 3-3 untuk tiap baris jadi tiap baris bisa diisi 6 orang
penumpang, namun sesui SOP penanggulangan COVID di dalam pesawat konfigurasinya
berubah menjadi 2-2 dimana kursi penumpang yang berada di tengah-tengah yaitu
antara jendela dan lorong dikosongkan
Untuk
makanan selama perjalanan 1 jam 50
menit, GARUDA INDONESIA memberikan
kotak makanan berisi botol air mineral , dan 2 buah roti serta 1 batang coklat
yang terbungkus rapat, ini dilakukan untuk menghindari makanan dan minuman yang
disajikan dari paparan COVID 19. Pihak maskpai juga sangat memperhartikan
keselamatan penumpang dari COVID 19, dengan membersihkan pesawat secara berkala
dengan desinfektan, dan penggunaan HEPA filter selama penerbangan yang menyaring
99,9 % virus dan bakteri yang berbahaya hinga yang memiliki ukuran terkecil.
Selama
dalam perjalanan kru GARUDA INDONESIA
juga memberikan pemberitaan untuk memerangi COVID 19 seperti berikut ini
“selamat
datang bapak dan ibu di penerbangan GA
270 tujuan Jakarta-Banyuwangi sesuai
anjuran pemerintah RI dalam mencegah penyebaran COVID 19, maka setiap pelanggan
diwajibakan menerapkan 3 M yaitu memakai masker dengan benar, mencuci tangan
dengan dengan sabun, dan menjaga jarak, bila bapak dan ibu merasa demam, batuk
kering, nyeri tenggorokan, hilangnya indera perasa atau penciuman, kesulitan
bernapas atau sesak napas nyeri dada atau rasa tertekan pada dada dan gejala
lainnya silahkan segera menghubungi awak kabin kami agar segera dilakukan
tindakan pertolongan”.
Setelah
berada 4 hari di Banyuwangi,dari tanggal 10-13 Desember tiba saatnya kami
kembali ke Jakarta. Kamipun tiba di bandara
banyuwangi sekitar pukul 14.00. Saat di bandara Banyuwangi kami sempat
mewancarai bapak Samsudin, Sales Marketing GARUDA
INDONESIA, banyuwangi. Kami bertanya jumlah penerbangan dari
Jakarta-Banyuwangi dan sebaliknya, yang dijawab “ pada awal pandemic COVID 19,
flight GA di tanggal 24 April-1 Mei
2020 ada 1 kali, kemudian di bulan Juni menjadi 3 kali, lalu bulan Juli menjadi
4 kali, selanjutnya di bulan Agustus menjadi 8 kali, September 12 kali, Oktober
18 kali, November 22 kali dan di bulan Desember ini akan menjadi 27 kali. Ini menjadi
bukti bahwa pariwisata Banyuwangi semakin berkembang.
Untuk
penerbangan pulang kami menggunakan GA 265, dan prosedur CHSE yang diterapakan
saat berangkat, juga dijalankan dengan konsisten di penerbangan kembali.
(Muhamad Irfan)
#TerbangAmanBersamaGarudaIndonesia
#BecauseYouMatter #diindonesiasaja #wonderfulindonesia